Selasa, 07 Mei 2013

BBM Solar Langka, Truk dan kendaran-kendaraan lain pun mengalami antrian yang panjang di SPBU



Oleh : M. Choiruddin
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN

Sudah berminggu minggu kelangkaan BBM khususnya jenis solar terjadi di seluruh SPBU di Sumtera Barat. Pemandangan kurang sedap dapat kita lihat disepanjang jalan utama menuju kota mengantrinya truk-truk bertonase besar berbahan bakar solar terlihat di SPBU jalan raya Bukittinggi - Padang yang berdampak kemacetan bagi penguna kendaraan yang lain.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan (Disbertam) Bandar Lampung, meminta kepada pihak SPBU agar memprioritaskan mobil kebersihan pengangkut sampah dalam hal pengisian BBM solar. Pasalnya, jika ini tidak dilakukan, maka akan menghambat kinerja mobil tersebut dalam mengangkut sampah di Kota Tapis Berseri.       

"Efek dari kelangkaan solar yang melanda kota Bandar Lampung akhir-akhir ini membuat kinerja mobil pengangkut sampah menjadi terhambat. Padahal, mobil ini harus mengangkut sampah setiap harinya, yaitu dari tempat pembuangan akhir (TPA) yang tersebar di sejumlah kelurahan, kemudian diangkut lagi ke TPA Bakung. 

"Mengantrinya truk-truk yang ingin mengisi solar tersebut, terpaksa dilakukan karena untuk menuju tujuan bahan bakar yang ada di tengki pun tak akan cukup," ujar Jasril (40), salah seorang sopir truk yang akan menuju kota Pekanbaru di SPBU Kayu Tanam.     

pengantrian biasanya hanya memakan waktu 9 sampai 10 jam, namun akibat kelangkaan BBM ini mereka tidak bisa lagi menentukan waktu tempuh perjalanan.
Untuk itu, mereka berharap kepada pihak terkait khususnya Pertamina agar bisa memperhatikan hal ini, sebab dengan profesinya seperti ini jelas dia sangat bergantung dari BBM yang tersedia.  

Filipus, salah seorang pengawas SPBU yang ada di Padang Panjang mengatakan, kelangkaan BBM terjadi diakibatkan pasokan BBM dari Pertamina pusat untuk SPBU dikurangi sejak awal bulan ini, karena kuota untuk Februari ini sudah melebihi target mungkin, ujarnya.

Dikatakannya pula, biasanya sehari semalam SPBU-nya mendapat jatah dari Pertamina sebanyak 3 tangki ukuran 14 ribu solar dan tiga truk tangki bensin. Namun, sejak kelangkaan ini jatah yang dikirimkan dari Pertamina untuk SPBU hanya 1 tangki saja.     

Bahkan antrian mobil juga terlihat setiap harinya yang sangat mengganggu kegiatannya. Kalau kita telah mendapatkan BBM solar namun kita masih melakukan pembatasan penjualan pada truk truk tersebut hanya 100 liter paling banyak sampai keadaan ini normal kembali.
untuk menanggulangi antrian panjang di spbu dan untuk kelancaran dan keamanan penyaluran Solar Bersubsidi tersebut Pertamina bekerjasama erat dengan Pemerintah Daerah dan aparat Kepolisian. Seperti di Kalimantan, penyaluran Solar Bersubsidi relatif menjadi teratur setelah Pemerintah Daerah ikut terlibat dalam pengaturan konsumsi BBM Bersubsidi di daerahnya, di antaranya dengan penerbitan peraturan daerah mengenai batas pembelian Solar Bersubsidi.
PT Pertamina (Persero) juga menambah 30% pasokan Solar bersubsidi di berbagai daerah di atas penyaluran harian normal. Hal ini untuk mengurai antrean pembeli Solar Bersubsidi di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum(SPBU) di berbagai daerah, khusus di Tuban dan Banyuwangi hingga 100%.

Tidak ada komentar: