Selasa, 07 Mei 2013

BAHAYA ZAT PENGAWET dan SEJENISNYA DALAM MIE INSTANT

Oleh : Nur Azizatul Munawaroh
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
Di masa sekarang siapa yang tidak mengenal mie instan, hampir semua masyarakat doyan mengkonsumsinya, dari balita sampai lansia semua menggemari makana n yang satu ini. Selain mudah di cari, harganya pun murah meriah. Selain itu jenisnya pun makin beragam dan bisa di konsumsi dimana saja, di rumah makan, restoran, sekolahan dll.
Namun perlu diingat bahayanya, akhir-akhir ini banyak yang merasa khawatir dengan kandungan yang ada dalam mie instan, salah satunya adalah  mie instan banyak mengandung lilin yang menyebabkan orang yang mengkonsumsinya akan mengalami pelengketan usus dan ususnya harus dipotong. Ahli gizi Afrinia Ekasari menuturkan, mi instan terbuat dari bahan dasar tepung, terigu, telur, air dan mineral, serta dilengkapi bumbu dan minyak sayur. Memang ada kandungan vitamin, tapi pada faktanya, jauh dari standar untuk memenuhi angka kebutuhan gizi. Terutama bagi anak-anak dan beberapa produk mi instan ada dalam pengawasan  ketat oleh Standart CAC (Codec Alimentarius Comission),sementara produk mi lain belum tentu mengikuti standar ketat dan diawasi oleh CAC. Jadi mie instant yang mana yang sebenarnya harus di waspadai ??

Zaman sekarang mana ada sih makanan yang tidak berpengawet..!!,
Contoh nya saja “Produk mie instan milik Indomie dicekal di Taiwan dan Hong Kong karena alasannya menggunakan Methylparaben atau Methyl P-Hydroxybenzoate (E218) sebagai pengawetnya. Apa itu zat pengawet E218? Benarkah berbahaya?. Departemen Kesehatan dan badan pengawas makanan di Taiwan melakukan razia di sejumlah supermarket untuk menarik produk Indomie sejak pekan lalu. Departemen Kesehatan Taiwan beralasan Indomie menggunakan zat pengawet Methyl P-Hydroxybenzoate yang tidak boleh digunakan untuk makanan. Di Taiwan zat ini hanya digunakan untuk produk kosmetik agar tidak berjamur.
itulah stigma yang ada di masyarakat modern sekarang ini. Dan sesuai dengan kenyataan nya hal ini memang benar bisa dikatakan hampir 90% industry makanan kemasan menggunakan bahan pengawet,maka ketika mi instant terusik isu pengawet beritanya menjadi besar,karena mi adalah salah satu makanan instan yang paling banyak di konsumsi masyarakat. Ada beberapa kandungan berbahaya pada mi instan, yakni bahan pengawet dan pewarna yang tidak dapat diurai di dalam tubuh, sehingga cenderung tidak dapat dikeluarkan. Jadi, apabila zat-zat tersebut terlalu sering dikonsumsi, dapat mengendap dalam tubuh dan bersifat karsinogenik atau merusak.
Beberapa bahan pengawet yang sering ditemukan didalam mi instan diantaranya adalah methyl P-hydrokxybenzoate dan asam benzoate, yang sebenarnya masih aman digunakan dalam kadar tertentu dan badan POM sudah membatasi penggunaan pengawet ini tidak melebihi 250 mg/kg ,adapun di setiap Negara batas penentuan kadar pengawet ini berbeda-beda contohnya di Amerika ,Kanada dan Singapura  berkisar antara 1000 mg/kg,hal ini tentu saja seimbang dikarenakan pola konsumsi mi instan di setiap Negara berbeda-beda misalkan orang Amerika serikat,mereka hanya mengkonsumsi mi instan 1 atau 2 kali dalam seminggu,sementara di Indonesia orang bisa setiap hari mengkonsumsi mi insant. Seandainya angka pengawet nya sama dapat dibayangkan rakyat Indonesia akan terbiasa mengkonsumsi bahan pengawet 5-10 kali lebih banyak dari masyarakat lainnya. Karena itu, untuk memenuhi zat gizi, sebaiknya mi instan ditambahkan sayuran dan protein hewani seperti telur, ayam, udang dan jangan terlalu sering mengonsumsi mi instan,” saran saya.
Apa itu methyl P-hydrokxybenzoate adalah Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (Food and Drug Administration (FDA) seperti dilansir Ehow, memasukkan Methyl P-Hydroxybenzoate sebagai zat pengawet yang aman dan diperbolehkan untuk digunakan pada produk kosmetik, produk farmasi atau obat.
Berikut adalah dampak Negatif dari terlalu banyak kadar Nipagin (methyl hydrokxybenzoate) dalam tubuh :
1. Kanker Payudhara
2. Infertilitas (Mandul)
3. Alergi
4. Gangguan Pecernaan
5. Gangguan Pernafasan

Tidak ada komentar: