Selasa, 07 Mei 2013

BAHAYA ROKOK


Custom Glitter Text
DAMPAK MEROKOK BAGI KESEHATAN

OLEH : SULISTIYOWATI ISLAMIYAH
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN



Bahaya rokok bagi kesehatan memang sudah dicantumkan dalam bungkus rokok yang dijual dipasaran. Disana disebutkan bahaya rokok untuk kesehatan yakni menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi dan gangguan kehamilan dan janin.Terdapat kandungan zat berbahaya bagi kesehatan dalam batang rokok yaitu Tidak kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresol dan perylene adalah sebagian dari beribu-ribu zat di dalam rokok.Komponen gas asap rokok adalah karbonmonoksida, amoniak, asam hidrosianat, nitrogen oksida dan formaldehid. Partikelnya berupa tar, indol, nikotin, karbarzol dan kresol. Zat-zat ini beracun, mengiritasi dan menimbulkan kanker (karsinogen).Muzakarah Jawatan kuasa Fatwa Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Ke-37 yang bersidang pada 23 Maret 1995 telah membincangkan Hukum Merokok Dari Pandangan Islam. Muzakarah telah memutuskan bahawa merokok adalah haram bagi pandangan Islam karena terdapat adanya kemudharatan,yaitu Rokok mengandung berbagai jenis racun. Fakta daripada kajian-kajian telah membuktikan bahwa setiap batang rokok mengandung 6-8 mg. nikotin dan berbagai bahan kimia lain. Setiap hisapan asap rokok sebenarnya kita telah menghirup sebanyak 4,000 jenis bahan kimia yang boleh memudharatkan badan. Pada masa kini jumlah perokok sama ada dinegara maju atau negara membangun masih begitu besar, walaupun berbagai usaha telah dibuat oleh Kerajaan serta badan-badan sukarela bagi menyedarkan orang ramai tentang bahayanya merokok kepada orang ramai. Di Malaysia, merokok menyumbang kepada lebih 10,000 kematian setahun; 30% daripadanya disebabkan 10 jenis kanker, yaitu paru-paru, mulut, esophagus, tekak, pankreas, pundi kencing, buah pinggang, serviks, kolon dan perut. Sebanyak 50% kematian berpuncak pada sakit jantung dan strok. Kerajaan telah membelanjakan banyak uang untuk merawat berbagai jenis penyakit yang dikaitkan dengan tabiat merokok dan negara juga mengalami kerugian kira-kira RM 20 billion setahun bagi menanggung kos rawatan dan kehilangan produktiviti.Di Indonesia sampai saat ini undang – undang mengenai larangan merokok belum ada.Berbeda dengan Negara Amerika Serikat, Pada hari Jumat, 17 Maret Tahun 2006, merokok telah dilarang di semua area umum di Kota Calabasas, Los Angeles. Calabasas merupakan kota satelit yang makmur di barat Lembah San Fernando. Daerah ini telah menarik perhatian internasional karena merupakan daerah yang telah melarang orang merokok di ruang terbuka umum. Mereka yang melanggar akan dikenakan denda 500 dolar atau tuntutan hukum bila tertangkap merokok di wilayah larangan merokok.Merokok telah dilarang di dalam ruangan untuk beberapa waktu, tapi sekarang juga telah berkembang ke daerah terbuka seperti trotoar, jalan, teras restoran, pusat perbelanjaan, serta tempat parkir. 



Cara mengatasi bahaya merokok di antaranya adalah hal-hal berikut:
 -Tarbiyah (pendidikan) keimanan yang sungguh-sungguh untuk setiap individu masyarakat.

-Adanya teladan yang baik saat di rumah, sekolah dan lingkungan lainnya.

-Melarang para guru merokok di depan murid-murid nya terutama yang masih berusia belia.

-Penerangan yang gencar dan intensif tentang bahaya merokok.

-Membebankan pajak yang tinggi terhadap berbagai jenis rokok.

-Melarang merokok di tempat-tempat kerja, stasiun, bandara dan tempat-tempat umum lainnya.

-Menyebarkan fatwa para ulama yang menjelaskan tentang haramnya rokok.

-Menyebarkan nasihat dan peringatan para dokter tentang bahaya rokok.
-Peringatan tentang bahaya rokok dalam ceramah-ceramah, khutbah dan lainnya



1 komentar:

Unknown mengatakan...

yang saya tanyakan disini adalah mengapa perokok pasif lebih bahaya dari pada perokok aktif,padahal kalau dilihat dari tingkah laku pasti kita mikir parokok aktiflah yang lebih bahaya?